Life after Marriage



Banyak temen-temen yang kadang masih sering bertanya pada sayah, seperti  apa hidup setelah menikah. FYI, sayah baru aja akan masuk dibulan ke-9 usia pernikahan. jadi masih tergolong newbie dibelantara kawin-kawinan ini.

Makanya sayah kadang bingung nge-jelasinnya..
sampai di tahap ini, sayah merasa sangat nyaman dengan kehidupan bersama si masmas. Yah,ga semuanya adem ayem sih, tapi sayah mencoba untuk meminimalkan perubahan kebiasaan sehari-hari. mencoba untuk tidak menipu, dengan menjadi diri sendiri … hahahaha…hasilnya? Teteuupppp…seperti rapat paripurna yang penuh dengan interupsi dan keberatan.

Dirumah mungil, kami saling berbagi peran. Kalo sayah sibuk masak memasak, maka si masmas kebagian tugas ngepel,nyuci,nyapu,jagain air, beres – beres,de es be es be ye… loh kok banyakan doi yah? Ga ding!! eniwei baswey,.. The point is ; si mas mas adalah suami siaga… siap apa saja… termasuk masakin istrinya air panas buat mandi malem akibat gejala rheumatik usia senja.

Doi juga sangat memaklumi sifat buruk sayah,yang suka kesiangan #alesaannn, dan akhirnya ga sempet masak,dan kemudian si masmas terlantar makan siangnya. Atau emang pas sayah lagi males bener-bener,si doi ga keberatan ke dapur alias masak alone,demi kesuburan perutnya sesuap nasi sepiring sayur.

Atau ketika sayah (lagi-lagi) males nyetrika , yang berdampak pada menumpuknya cucian, mau ga mau si masmas pake baju itu lagi itu lagi.kesiaaann kesiaaann kesiaannn #istridurhakaaaaa
Di pernikahan, sayah belajar tentang rasa hormat dan komunikasi.
Komunikasi dalam arti kami berbagi  pikiran, masalah dan tantangan , jadi  kami bisa lebih saling memahami dan belajar untuk mengatasinya sama-sama.

Sayah tidak mengharapkan kami bisa membaca pikiran satu sama lain. tapi lebih pada belajar untuk berbicara dan mengekspresikan diri.

Sayah dan masmas melakukan yang terbaik dan berbagi apa yang ada pikiran dan perasaan kami.

Kalo dulu setiap weekend tiba,pikiran saya pasti jalan kemana-mana.
Sekarang, when day off , I’m doing nothing. ga pengen juga kemana-mana. Sayah hanya menemaninya bekerja dirumah. And it feels so damn good.
Ketika kita berbagi
dengan pasangan, kita menjadi lebih dekat juga.

Tapi namanya hidup ya sodara-sodara, ibaratnya jalan raya,pasti ada yang gak benernya. Entah jalanannya penuh lubang, genangan air yang menipu, sesama pengendara yang saling menyalip, seperti itulah juga perkewong-an. Masalah pernikahan bisa besar atau kecil, dan bisa muncul dari mana saja.
 
and still,
There are Things Unknown About Married Life!

pokoknya ya, From the moment sang cincin nyelip ke jari manis , saat itulah kamu resmi menjadi pengurus rumah tangga. Bayar listrik, belanja kebutuhan rumah tangga, ber-becek-becek dipasar,nyetrika sekeranjang, berbagi tempat tidur,ganti popok anak tengah malam buta,mengorbankan kebiasaan nonton bola demi berdendang nina bobo,sampai nyabut rumput depan rumah dengan tangan sendiri (baca: ga punya sabit atau parang) wajib dilakukan. Sebagai bentuk tanggung jawab. Itu semua terserah kamu.

Setelah menikah, uang suami adalah uang bersama, tapi uang sayah  bukan uang suami.LOH??? surpriseee….Kehidupan setelah pernikahan penuh dengan paradoks. Yang pertama dan yang paling penting adalah bahwa ISTRI akan memiliki akses penuh ke dompet SUAMI dan rekening banknya tetapi kamu (baca : suami) tidak bisa mengharapkan hal yang sama. Hahahahahaha.. sadiskah???Biasa aja kan ya?

 


yang perlu digaris bawahi,adalah mOney  matters. Yaaa…betul sekali, bang rhoma. Banyak rumah tangga yang kandas,bubar dan berhenti berjuang karena masalah ini. Menikah bukan hal mudah memang, Banyak hal yang harus dipertanggung jawabkan. So get yourself ready yah…


In the end,
Ga perlu pake deadline kalo mau nikah. Apalagi bikin pengumuman di situs jejaring social. Yang ada kamu semangat 45, ehh yang DIatas belum ngasih. yaaa..gigit bantal donggg.. :)
Betul kata Mario teguh, kalo kamu ingin pendamping yang baik, maka PANTASkanlah diri dengan mem-BAIKkan dirimu terlebih dahulu.

Dan seperti yang saya tulis sebagai Quotes favorit dibagian paling atas blog ini :
Bila kita sudah yakin sepenuh Hati, biarlah takdir yang mengurusi sisanya, se-indah-indahnya...



cuppp cuppp ketjupppp....



0 komentar:

Post a Comment

feel free for comment